Rabu, 21 Desember 2011

Budidaya Ikan Swordtail


Swordtail Characin (Corynopoma riisei)

Swordtail Characin (Corynopoma riisei) berasal dari Brazil, Amerika Selatan. Ikan ini cenderung bersifat karnivora. Suhu untuk pemeliharaan yang baik sekitar 29-30° C. Sementara pH air optimum sekitar 6,5-7,0 dan kekerasan sekitar 10-12 dH.

Tubuh ikan ini dapat mencapai paniang 8 cm. Warna tubuh putih bening keperakan dengan sirip-sirip agak transparan. Namun,


ikan ini disukai bukan warna tubuhnya, tetapi karena bentuk siripnya yang unik. Terutama jantan, antan, pina atau sirip punggung dan sirip anal lebih besar dan lebih panjang dari betina. Sirip yang memanjang tersebut sangat berguna pada pemijahan, yaitu untuk pembuahan telur.
Ikan jantan dan betina yang sudah siap memijah dapat dipasangkan dalam akuarium atau secara masal dalam kolam. Sarang untuk peletakan telur berupa tanaman air (enceng gondok).

Telur akan menetas dalam waktu 24-32 jam. Dua hari kemudian, larva sudah bisa berenang dan dapat diberi pakan infusoria selama 2-3 hari. Selanjutnya larva dapat diberi kutu air.
Ikan yang sudah bertelur dan pernah kawin dapat bertelur kembali walaupun tanpa jantan. Telur yang keluar tanpa jantan tersebut masih bisa menetas. Diduga hal ini disebabkan sperma jantan dapat tahan lama berada dalam saluran telur betina.

Pembesaran ikan ini dapat dilakukan dalam kolam maupun akuarium. Pakan untuk pembesaran berupa kutu air besar, cacing sutera, dan cacing darah. Ikan ini bisa dijual saat ukurannya sudah mencapai sekitar 2,5 cm atau sekitar berumur tiga bulan.

Sumber : Darti S.L dan Iwan D. Penebar Swadaya, 2006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar